"Selalu ada yang bernyanyi dan berelegi dibalik awan hitam"  Ya, kalimat diatas merupakan penggalan dari lagu Desember milik band ...

0 Comments
"Selalu ada yang bernyanyi dan berelegi dibalik awan hitam" 


Ya, kalimat diatas merupakan penggalan dari lagu Desember milik band Efek Rumah Kaca. Bagi sebagian orang, desember selalu identik dengan hujan. Karena sebagai bulan terakhir dalam kalender Masehi, desember juga sudah masuk musim penghujan. 

Berbicara tentang 2020 memang tidak ada habisnya, sebagai manusia kita tidak bisa berbuat apa-apa atas apa yang telah di gariskan oleh tuhan. "What did it leave behind? what did it take from us and wash away?" Sampai kapan? "It maybe long" 

Namun yang pasti, awal Desember tahun ini sangat luar biasa. Lebih tepatnya, saya belajar banyak tentang arti kehidupan. Ketika kita menengadah keatas langit, seolah takjub dibuatnya dan seraya berkata "Apakah ini yang tuhan perbuat?" Langit biru menghapar bagai lautan tenang, awan-awan seolah menari silih berganti, dan angin berhembus sepoi sepoi membawa sejuk. 


Namun, matahari kurang bersahabat hari ini. Seolah menunjukkan kuasanya yang tak ingin dikalahkan oleh langit, itulah sifat asli matahari. 

Sekali kita menengadah, mungkin ini saatnya kita untuk merenung. Tentang bertapa kecilnya kita, betapa luasnya dunia ini, betapa indahnya suatu hal yang tuhan berikan, dan bagaimana cara kita menjaga semesta ini. 
Desember adalah bulanku, bulan di mana aku dilahirkan ke bumi yang fana ini. Bulan yang selalu membuatku merindukannya setiap tahun. Bulan yang menjadi awal sebuah pertemuan, juga perpisahan. 

Yang pasti, tuhan telah menganugerahkan segala hal pada bulan Desember.



Bogor 02-12-2020 23.56 
 


You may also like

No comments: